TULISAN 7
1. Konsep penerimaan perusahaan
dan manajemen penerimaan
Pengertian Penerimaan
Didalam memproduksi suatu
barang, ada dua hal yang menjadi dua fokus utama dari seorang pengusaha dalam
rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan
(revenue).
Ongkos sebagaimana telah
dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang
diperoleh dari penjualan dari sejumlah output atau dengan kata lain melupakan
segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil produksinya. Hasil total
penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual
dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P
Jenis- jenis penerimaan :
1.
Penerimaan rata- rata, merupakan rata- rata penerimaan dari per satuan produk
yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil
total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
2.
Total penerimaan, pada total penerimaan ini berdasarkan kumpulan dari semua
hasil-hasil penjualan yang telah dilakukan selama ini. Dengan demikian, akan
terjadi kenaikan total penerimaan pada pasar persaingan sempurna karena para
pelaku ekonominya melalukan tindakan monopoli, namun hal itu bisa saja akan
menurun akibat persaingan.
3.
Penerimaan marginal, perubahan output yang terjadi ketika satu unit input
(seperti unit tenaga kerja) ditambahkan. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini
adalah konstanta dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau
kurva permintaan, bentuk kurva horizontal. Dalam pasar persaingan tidak
sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
1)
Positif
2)
Sama dengan nol
3) Negatif
Dalam menganalisis usaha suatu
perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal yang harus diperhatikan,
yaitu biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dan hasil penjualan dari
barang yang dihasilkan perusahaan itu.
Konsep
penerimaan perusahaan dan manajemen penerimaan adalah tujuan akhir usaha demi
mencapai suatu keuntungan kegiatan perusahaan atau bisa juga disebut profit
dalam rangka :
a.
Mempertahankan kelangsungan usaha dan perusahaan
b. Menambah dan memperbesar
produksi (ekspansi)
Sebuah perusahaan bisa
mendapatkan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Keuntungan jangka pendek
keuntungan membutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan usaha sedangkan dalam
jangka panjang untuk ekspansi dan memperbesar skala usaha. Keuntungan jangka
pendek langsung berhubungan dengan tingkat produksi yang memiliki unsur biaya dan
penerimaan. Selisih antara penerimaan dan biaya itulah yang disebut profit.
Bila selisih antara penerimaan dan biaya hasilnya negatif maka perusahaan akan
mengalami kerugian (Loss). Dan sebaliknya jika selisihnya positif maka
perusahaan mengalami keuntungan (Benefit).
Keuntungan jangka panjang
perusahaan yang mendapatkan selisih positif antara penerimaan dan biaya belum
tentu untung sebaliknya belum tentu rugi, dalam jangka panjang yang harus
selalu dipertimbangkan bukan saja (Cost and Revenue-C/R) tapi biaya dan manfaat
(Cost and Benefit-C/B).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar