TULISAN 5 : 1.PERILAKU KONSUMEN DALAM
MEMILIH PRODUK
2.KONSEP PERILAKU
KONSUMEN DALAM MENENTUKAN PASAR
1. Perilaku konsumen dalam
memilih produk
Faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen: Budaya Sosial Faktor Pribadi Psikologi
Faktor Budaya : Faktor budaya
adalah faktor yang dipengaruhi kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang
dipelajari yang membantu mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat
tertentu. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu budaya, sub-budaya, dan kelas
sosial konsumen. Dalam faktor budaya produk samsung yang berasal dari Korea
memiliki nilai tersendiri di mata konsumen dan, mempunyai gaya yang berbeda
dengan produk lain dan sudah diakui didunia internasional. Dalam kelas sosial
samsung sendiri mempunyai sasaran dari menengaj sampai atas.
Faktor Sosial : Faktor sosial
adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang
termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status
sosial konsumen. Dalam faktor sosial samsung memberikan kelebihan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga berbeda dengan yang lain dan mempunyai
beberapa produk elektronik dari tv, hp, laptop dll.
Faktor Pribadi : Faktor pribadi
adalah faktor yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari seorang
konsumen. Faktor ini samsung memberikan karekteristik sesuai : •Samsung
memberikan peluang untuk Usia memiliki produknya dari kalangan remaja sampai
dewasa. •Samsung memberikan kemudahan Pekerjaan untuk mengerjakan suatu tugas
dengan produk yang dimilikinya. •Samsung memberikan yang terbaik Gaya untuk
pelanggannya dengan cara hidup melakukan kemajuan teknologi yang sesuai
kebutuhan konsumen.
Faktor Psikologis : Faktor
psikologis adalah faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan
mempengaruhi pilihan-pilihan seseorang dalam membeli. • Seseorang membeli
produk ini adanya dorongan trend masa kini dan yang akan datang. Misalnya hp
samsung galaxy yang dibekali os android yang trend sekarang Motivasi ini. •
Konsumen mempunyai sifat yang menyakinkan terhadap produk samsung yang selalu
berkembang dengan teknologi Kepercayaan sesuai zaman ( kebutuhan konsumen).
Proses Keputusan Pembelian
Konsumen :
1)
Pengenalan Produk Dalam mempublikasikan samsung sendiri melalui berbagai media:
Elektronik, Media sosial, Media cetak dll.
2)
Pencarian Informasi Pemberitahuan informasi sangat membantu konsumen
untukmengetahui perkembangan produk tersebut. Dengan cara melaluisitus
perusahaan, majalah, dan dari percakapan antar konsumen.
3)
Evaluasi alternatif yang ada.
4) Keputusan Pembelian Bahwa
samsung sendiri Dalam hal ini seorangmempunyai produk yang konsumen akan
menilaiharganya terjangkau untuk dari harga dan kualitasmasyarakat luas. produk
tersebut.
Perilaku
Pasca Pembelian Harapan Konsumen terhadap produk samsung adalah kedepannya
samsung memberikan produk yang dapat mempermudah pekerjaan dan berbasis
teknologi modern Kepuasaan Pasca Pembelian terhadapat produk samsung
membuktikan bahwa produknya banyak diminati oleh konsumen dari segi harga
maupun kualitas sehingga banyak konsumen yang menyatakan puas dengan kinerja
samsung.
Pemasar harus berusaha
untukmempengaruhi dan mengamati perilaku pasca pembelianPemasar harus selalu
memberikan dukungan terhadapkonsumen yang telah memilih produk yang dibelinya
danmemantapkan pilihannya itu tepat.Pemasar juga harus mengetahui celah untuk
memberitahukankepada konsumen tentang produk yang dikembangkannyasesuai
kebutuhan konsumen dengan harga, kualitas, danteknologi yang tinggi.
2. Konsep perilaku konsumen
dalam menentukan pasar
Pengertian perilaku konsumen
Mowen (1998), mengatakan bahwa
perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang
terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide.
Definisi tersebut menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena
keputusan bisa dibuat oleh individu atau kelompok. Definisi tersebut juga
mengatakan bahwa konsumsi adalah proses yang diawali dengan penerimaan,
konsumsi, dan diakhiri dengan penentuan (disposition). Tahap penerimaan
menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk,
tahap konsumsi menganalisa bagaimana konsumen senyatanya menggunakan produk
yang diperoleh. Tahap penentuan menunjukkan apa yang dilakukan konsumen setelah
selesai menggunakan produk tersebut.
Engel et al. (1994 ) perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului
dan menyusul dari tindakan ini.
Schiffman dan Kanuk (2004),
perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan
jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka
Loudon dan Della-Bitta (1993)
perilaku konsumen dirumuskan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktifitas
fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, dan membuang barang atau
jasa
Solmoon
(2002) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi terhadap proses
yang dilalui individu atau kelompok ketika memilih , membeli, menggunakan atau
membuang suatu produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka
Swastha dan Handoko (1987 : 9)
mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomisalnya,
termasuk kegiatan pengambilan keputusan.
Menurut Asosiasi Manajemen
Amerika (AMA) adalah interaksi dinamisalnya antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran
dalam hidup mereka. Ada tiga ide penting dari difinisi tersebut
Berdasarkan pendapat para ahli
diatas pda prinsipnya perilaku konsumen merupakan tindakan/perilaku, termasuk
di dalamnya aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan
usaha untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya
sehingga Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “why do consumers do
what they do”. Dari definisi yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan
bahwa Selanjtutny dapat disimpulkan bahwa perilaku kosumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam memperoleh, menggunakan, dan membuang produk-produk
yang dikonsumsi.
Konsumen
Dalam kegiatan sehari-hari kita
sering mendengar istilah konsumen dan pelanggan. Konsumen (consumer) merupakan
istilah yang umum untuk menjelaskan setiap orang yang terlibat dengan suatu
kegiatan, seperti yang tercantum pada definisi perilaku konsumen, yaitu
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, dan membuang barang atau jasa. Pelanggan
(customer) sering kali digunakan untuk menggambarkan sesorang yang secara rutin
membeli suatu produk dari suatu toko atau perusahaan tertentu. Misalnya
sesorang membeli pasta gigi merek PEPSODENT. Dengan demikian, pelanggan terkait
dengan hubungannya dengan perusahaan tertentu, sedangkan konsumen tidak
Konsumen memiliki beberapa
peran dalam ketiga proses tersebut, yaitu :
1)
Pencetus ide (initiator)
2)
Pembeli (purchase/buyer)
3)
Pembayar (Payer)
4)
Pengguna/Pemakai (User)
5)
Pemberi pengaruh (influencer)
6) Pengambil keputusan
(decision maker)
Contoh :
Memilih sebuah furnitur dalam
suatu keluarga:
Pencetus ide (initiator) :
Ibu
Pembeli (purchase/buyer) : Ibu dan Ayah
Pembayar (Payer) : Ayah
Pengguna/Pemakai (User) : Keluarga
Pemberi pengaruh (influencer) : Teman Ibu
Pengambil keputusan (decision
maker) : Ayah
Hal ini menunjukkan seorang
konsumen dapat memiliki peran yang berbeda dan dalam suatu peran dapat dimiliki
orang yang berbeda.
Konsumen dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
1)
konsumen individu (personal consumen)
2) konsumen organisasi
(organizational consumer)
Konsumen individu atau konsumen
akhir adalah individu- individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi
kebutuhan pribadi/konsumsi rumah tangganya. Sedangkan konsumen organisasi atau
lembaga adalah individu atau sekelompok individu yang melakukan pembelian atas
nama dan untuk digunakan lembaga. Dalam hal ini bisa berarti perusahaan
(orientasi bisns), lembaga pemerintah, dan Institusi atau sarana publik
(universitas, rumah sakit dan lain-lain
Konsumen organisasi membeli dan
mengonsumsi barang, peralatan, dan jasa atau pelayanan dengan tujuan agar
kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik.
Perbedaan antara konsumen akhir
dengan konsumen bisnis dapat dilihat secara lebih jelas pada Materi Pokok
Perilaku Konsumen UT.
Keragaman konsumen sebagai
individu, pengambil keputusan serta faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhinya akan semakin mempersulit untuk menyeragankan proses pendekatan
yang dapat empengaruhi mereka untuk melakukan pembelian terhadap produk.
Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk meminimalisasi keragaman tersebut,
diantaranya melalui pengelompokan konsumen yangmemiliki karakteristik tertentu
sehingga diperkirakan mereka akan memperlihatkan perilaku pembelian yang hampir
sama. Dalam manajemen pemasaran hal ini dikenal dengan Segmenting, targeting,
dan positioning.
Segmentasi
dapat dilakukan berdasarkan karakteristik geografi, demografi, psikografi, dan
perilaku. Pengelompokan yang terkait denganperilaku adalah mengelompokkan
konsumen menurut frekuensi pembelian (misalnya : jarang, sering), manfaat
produk (misalnya kualitas, harga, kenyamanan, kecepatan) status pemakai
(misalnya bukan pemakai,pemakai yang pertama kali, pemakai kasang-kadang)
tingkat pemakaian (misalnya sedikit, sedang, banyak), status kesetiaan
(misalnya konsumen setia, sedang, sangat setia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar