Rabu, 09 April 2014

TULISAN 10 PENDAPATAN NASIONAL, PENENTUAN STRATEGI KEBIJAKAN DALAM MENETAPKAN PENETAPAN PENDAPATAN NASIONAL



Tulisan 10 Pendapatan nasional dan Panentuan strategi kebijakan dalam menetapkan penetapan pendapatan nasional


Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional yaitu:
-           Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oelh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) ang
        dihitung berdasarkan nilai pasar
-           Jumlah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi karena penggunaan faktor produksi untuk
         menghasilkan barang dan jasa dalam satu periode tertentu (satu tahun)
-           Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu:
Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) di  dalam suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun dinyatakan dalam jumlah uang.

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product yaitu
Seluruh nilai produksi barang dan jasa dinyatakan dalam jumlah uang yang dihasilkan masyarakat suatu negara baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negri dalam kurun waktu satu tahun ( hasil produksi perusahaan asing/warga negara asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut tidak dihitung)
PNB = PDB + PFPN

Jika PDB lebih besar dari PNB maka penanaman modal asing (PMA) lebih besar dari penanaman modal negara itu di luar negeri. Negara-negara berkembang biasanya PDB lebih besar dari PNB

PFPN (Pendapatan Faktor Produksi Neto), yaitu Selisih antara Pendapatan Faktor Produksi Neto dari Luar Negeri dikurangi Pembayaran Faktor Produksi Neto ke Luar Negeri

Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP) yaitu
Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan penggantian barang modal (replacement)
PNN = PNB – (Penyusutan + Pengantian Barang Modal)

Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Pendapatan Nasional (PN) atau Net National Income (NNI) yaitu
Jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat dalam kurun waktu satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Contoh pajak tidak langsung:  pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, cukai, pajak pertambahan nilai (PPN),  dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM)
PN = PNN – Pajak tidak langsung + Subsidi

Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI) yaitu
Jumlah seluruh penerimaan masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi laba ditahan, iuran asuransi,iuran jaminan social, pajak perseroan dan ditambah transfer payment.
PI = PN – (Pajak perseroan + Laba ditahan + Iuran) + Transfer payment

Pendapatan disposibel atau Disposible Income (DI) yaitu
Pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan, penerimaannya setelah dikurangi pajak lansung
DI = PI – Pajak langsung

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
1.         Pendekatan Pendatan (Income Approach)
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan penerimaan (balas jasa) dari faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa pada kurun waktu satu tahun.
Bentuk balas jasa dari faktor produksi :
Tenaga kerja – upah (gaji) atau wage (w)      
Tanah – sewa atau rent (r)
Modal – bunga atau interest (i)          
Kewirausahaan/pengusaha – laba (keuntungan) atau profit (p)
NI = w + r + i + p  

2.         Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh penge-luaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam satu tahun.
Pengeluaran yang dijumlahkan meliputi :
-           Pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk pembelian barang dan jasa  untuk memenuhi kebutuhan saat
        ini (C)

-           Pengeluaran pemerintah  untuk membayar gaji PNS, membeli pera-latan, perbaikan jalan, pembelian
        senjata, dll (G)
-           Pengeluaran investasi atau pembentukan modal tetap domestik bruto berupa pembelian alat-alat
        produksi, bangunan baru, pembangunan jembatan, jaringan irigasi, dll (I)
-           Ekspor neto yaitu selisih antara ekspor dengan impor (X – M)
PDB = C + G + I + ( X – M)  

3.         Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendapatan  nasional  dihitung dengan  menjumlahkan  nilai  produksi barang dan jasa akhir (barang dan jasa jadi) selama satu tahun.
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh nilai produk jadi yang dihasilkan suatu negara selama periode tertentu
NI = estraktif  + agraris + industri + niaga + jasa
NI = E + A + I + N + J

Contoh menghitung pendatan nasional
Jenis produksi
Nilai input
Nilai output
Nilai tambah
Kapas
Benang
Kain
Kemeja
0
5.000
7.500
12.500
5.000
7.500
12.500
20.000
5.000
2.500
5.000
7.500


45.000
20.000
Berdasar data di atas maka besarnya sumbangan empat jenis barang untuk pendapatan nasional sebesar Rp 20.000 (nilai tambah) bukan Rp 45.000 (nilai output)





Manfaat dan Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional
Manfaat mempelajari penghitungan pendapatan nasional:
1.         sumber informasi bagi pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan yang telah diambil
2.         menggambarkan jenis perkonomian dan strukturnya
3.         membandingkan perekonomian antar negara/antar daerah
4.         memperkirakan perubahan pendapatan riil
5.         membandingkan perekonomian antar negara
6.         membandingkan tingkat kemajuan ekonomi dari waktu ke waktu
7.         merumuskan kebijakan pemerintah

Tujuan mempelajari penghitungan pendapatan nasional:
1.         mengetahui perkembangan pendapatan dari tahun ke tahun
2.         mengetahui struktur perekonomian suatu negara, apakah negara agraris atau negara industri
3.         mengetahui kemajuan suatu negara dalam mencapai kemakmuran
4.         mengetahui pertumbuhan perekonomian

Pendapatan per Kapita 
Pendapatan per Kapita yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu negara
Variabel yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita yaitu:
-           Produk Domestik Bruto (Pendapatan Nasional)
-           Jumlah penduduk

Secara matematis pendapatan per kapita dihitung dengan rumus:
            Pendapatan per Kapita = Produk Domestik Bruto (PBD)  
                                                      Jumlah Penduduk

Manfaat penghitungan pendapatan per kapita:
1.         tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun
2.         data pernadingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain
3.         pedoman pengambilan kebijakan di bidang ekonomi
4.         perbandingan standar hidup suatu negara
5.         bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang

Hubungan Pendapatan Nasional (PN), Penduduk dan Pendapatan per Kapita (PP)
-           Jika PN tinggi tetapi jumlah penduduk besar maka PP rendah
-           Jika PN rendah tetapi jumlah penduduk kecil maka PP tinggi
-           Jadi tinggi rendahnya PP dipengaruhi oleh Jumlah PN dan jumlah penduduk.
-           Jumlah PN, jumlah penduduk dan besar PP merupakan tiga hal yang saling berhubungan.

Perbandingan Pendapatan per Kapita (PP)
Pengelompokkan negara berdasarkan PP oleh Bank Dunia
No
Kelompok Negara
Besar PP
1


2


3


4
Berpendapatan rendah (low income econo-mies)

Berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies)

Berpendapatan menengah tinggi (upper middle income economies)

Berpendapatan tinggi (high income econo-mies)
≤ $765


$766 - $3.035


$3.036 - $9.385


≥ $9.386

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

- Komponen yang ada di dalam pendapatan nasional:
a. Produk Domestik Bruto (GDP).
b. Produk Nasional Bruto (GNP).
c. Pendapatan Nasional Neto (NNI).
d. Pendapatan Perseorangan (PI).
e. Pendapatan yang siap di belanjakan (DI).

- Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan pendapatan yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.


b. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

c. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.

- Masalah PDB yaitu  terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB.

-Keterbatasan Perhitungan PDB:
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya.

PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara:
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antar waktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi, kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup, tingkat buta huruf, dan lain-lain perlu diperhatikan juga.

KUIS 10 PENDAPATAN NASIONAL, PENENTUAN STRATEGI KEBIJAKAN DALAM MENETAPKAN PENETAPAN PENDAPATAN NASIONAL



KUIS 10
Jelaskan dengan terperinci :

1.  Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional ?
2. Komponen apa saja yang ada di dalam pendapatan nasional ?
3. Jelaskan teknis perhitungan pendapatan nasional ?
4. Jelaskan masalah yang uncul dalam perhitungan pendapatan nasional ?
5. Jelaskan keterbatasan perhitungan dari Pendapatan nasional ?

Jawab :

1. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

2. Komponen yang ada di dalam pendapatan nasional
a. Produk Domestik Bruto (GDP)
b. Produk Nasional Bruto (GNP)
c. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
d. Pendapatan Perseorangan (PI)
e. Pendapatan yang siap di belanjakan (DI)

3. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan pendapatan yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
b. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
c. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor

4. Masalah PDB yaitu terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .




5. Keterbatasan Perhitungan PDBPDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara, PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara, PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi, kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup, tingkat buta huruf, dan lain-lain perlu diperhatikan juga.

TULISAN 9 Konsep pasar dalam penentuan strategi pemasaran produk



Tulisan ke sembilan

bersaing dalam bidang ekonomi seyogianya sebuah perusahaan atau produsen harus memiliki sebuah strategi pemasaran hal ini sangat penting sehingga perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan untuk membangun sebuah usaha sudah menjadi pemahaman umum bahwa faktor pemasaran salah satu faktor kunci keberhasilan.Kesuksesan dalam pemasaran juga tidak datang dengan sendirinya, tetapi perlu suatu upaya yang gigih dan perlu dilakukan pengembangan agar mendapatkan hasil yang maksimal. 

Pemasaran merupakan Kegiatan untuk menjalankan bisnis (profi tatau non-profit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang /jasa, menetapkan harga,mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Salah satu cara yang ampun untuk mencapai keberhasilan dan strategi pemasaran perusahaan saat ini adalah promosi. Dengan promosi, sebuah perusahaan atau individu dapat mengembangkan dan mempertahankan usahanya. Suatu produk tidak akan di beli jika konsumen tidak mengetahui kegunaan, keunggulan, harga, dan dimana membelinya. Pada saat seperti inilah dibutuhkan promosi.

Selain itu, sebuah perusahaan harus menentukan segmentasi pasar dimana perusahaan harus menilai secara kreatif dalam penentuan sasaran yang di nilai prospektif dalam strategi pemasaran. Penentuan segmentasi pasar dilakukan dengan cara memecah beberapa konsumen yang prospek menjadi bagian kecil, yaitu terdiri atas :

v  Berdasarkan karakter psikografi

Tentunya akan sangat berbeda gaya hidup antara masyarakat kota dan pedesaan sehingga itu merupakan salah satu faktor penentuan segmentasi pasar berdasarkan gaya hidup. Hal ini dapat dijadikan sebagai peluang bisnis karena segala penampilan dan gaya hidup merupakan suatu hal yang terkait dengan komoditas karena keberadaan karakter tersebut tersebut akan dipelihara terus oleh masyarakat.

v  Bedasrkan karakter demografi

Penentuan pasar akan dipengaruhi kebiasaan pada umur-umur tertentu dalam mengonsumsi suatu produk. Faktor kisaran umur sangatlah penting dalam menentukan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran walaupun semua memiliki peluang kesuksesan yang sama. Dengan begitu karakter demografi menentukan pasar dengan mengacu produk dan umur.

v  Berdasarkan Karakter Geografi

Ketika perusahaan ingin mencoba memasarkan produknya ke wilayah daerah maka konsep pesanan harus sesuai dengan kekhasan daerah tersebut, sehingga faktor letak suatu daerah menjadi bahan pertimbangan ketika menyusun strategi konsep pemasaran.

v  Berdasarkan Karakter Variabel Penggunaan Produk

Penentuannya berdasarkan dominan yang sedang marak di masyarakat dimana perusahaan harus melihat suatu tren yang sedang booming, misalnya teknologi handphone yang merupakan kebutuhan penting bagi sebagian besar masyarakat, terutama dikota-kota besar.