Senin, 19 Januari 2015

SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA) - TEKNOLOGI PENCARIAN BLACKBOX



TEKNOLOGI PENCARIAN BLACKBOX

Pencarian BLACKBOX ini diambil dari semua kejadian kecelakaan Pesawat Terbang. Pada akhir tahun 2014 terjadi kecelakaan pada pesawat AIRASIA QZ8501 yang hingga kini pencarian terhadap puing pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Salah satunya pencarian dibantu teknologi sonar atau sound navigation and ranging.
Sonar adalah suatu metode memanfaatkan perambatan suara di dalam air untuk mengetahui keberadaan obyek di bawah permukaan air. Secara garis besar sistem kerja sebuah peralatan sonar adalah mengeluarkan sumber bunyi yang akan menyebar di dalam air.
Bunyi ini akan dipantulkan obyek di dalam air dan diterima kembali sistem sonar tersebut. Berdasarkan penghitungan kecepatan perambatan suara di dalam air maka letak obyek dalam air dapat diketahui jaraknya dari sumber suara.
Pada peralatan sonar yang lebih canggih tak hanya keberadaan obyek, bentuk fisik atau bahan pembentuk obyek juga dapat diketahui.
Teknologi sonar kini dipakai untuk mendeteksi keberadaan kotak hitam dan puing pesawat AirAsia QZ8501. Gelombang suara yang dipantulkan sonar akan menyebar di dalam air dan mencari keberadaan obyek yaitu pesawat AirAsia QZ 8501.

Teknologi sonar sebelumnya juga digunakan mencari keberadaan pesawat Malaysia MH 370 yang hilang pada Maret 2014 lalu. Selama ini sonar telah dipergunakan untuk mendeteksi kapal selam, ranjau di kedalaman air, penangkapan ikan secara komersil, serta keselamatan dan komunikasi di bawah laut.

SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA) - TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIBALIK BLACKBOX



TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIBALIK BLACKBOX

Hallo pengunjung my blog berbicara tentang Black Box pasti tidak jauh dengan pesawat terbang. Yups! Black Box adalah suatu alat yang digunakan dalam bidang transportasi yang berfungsi merekam data penerbangan (flight data recorder atau FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder atau CVR) yaitu untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau ATC serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

Awalnya ide pembuatan Black Box diambil dari sebuah alat tape recorder yang berukuran saku untuk dilanjutkan menjadi alat yang merekam semua arus komunikasi dalam penerbangan.
Alat rekaman ini kemudian dimasukkan ke dalam kotak baja yang kuat untuk menjaga agar tidak ikut hancur ketika kecelakaan pesawat. 
Kotak ini kemudian dilapisi asbes tahan api sehingga kabel-kabelnya tidak ikut rusak karena panas. Alat perekam data penerbangan ini, umumnya menggunakan pita perekam selayaknya kaset pada tape recorder. Namun perkembangan baru, kini telah digunakan FDR ataupun CVR yang merekam menggunakan chip memori khusus. Muncul kekhawatiran pembicaraan para pilot selama penerbangan tersiar ke masyarakat umum dan disalahgunakan.
Untuk mengatasi ini dibuatkan komputer khusus yang disambungkan ke perekam dengan bantuan grafik bisa dihasilkan gambar dari setiap kejadian.
Dalam perkembanganya. FDR dan CVR tidak lagi menggunakan magnetic tape sebagai media penyimpanan informasinya melainkan dengan menggunakan Microchip Solid State.


Hal ini dikarenakan beberapa keunggulan dibandingkan dengan magnetic tape diantaranya :
1. Solid state mampu merekam data FDR sekitar 700 parameter, sedangkan magnetic tape hanya hanya sekitar 100 parameter.
2. Solid state mampu merekam data CVR selama 22 jam/siklus, sedangkan magnetic tape hanya mampu 30 menit/siklus.


Untuk dapat dianalisis data dan FDR dan CVR dibaca dengan menggunakan peralatan dan piranti lunak khusus. Di Amerika Serikat hal ini dilakukan di laboratorium badan keselamatan transportasi nasional National Transportation Safety Board (NTSB), yang memperoleh Read Out System dan Software dan pembuat Black Box. Proses ini dapat memakan waktu mingguan bahkan berbulan-bulan. Hasil analisa dan Black Box bukanlah satu-satunya sumber untuk dapat menyimpulkan penyebab suatu kece-lakaan. Para penyelidik di Indonesia yang dilaksanakan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus menggabungkan dan mengsinkronisasikannya dengan berbagai macam temuan lainnya untuk dapat menyimpulkan secara utuh dan komprehensif.
Badan Otoritas Penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) mewajibkan pesawat terbang komersial merekam sedikitnya 11 hingga 29 parameter, tergantung dari ukuran pesawat yang kemudian aturan ini diperbaharui pada tanggal 17 Juli 1997. Pesawat yang dibuat sesudah tanggal 19 Agustus 2002 diwajibkan untuk memiliki Black Box untuk merekam sedikitnya 88 parameter.
Seiring dengan perkembangan teknologi, Black Box (Kotak Hitam) ini juga terus dioptimasi agar fungsinya bisa semakin maksimal. Contoh kecil dahulu awal-awal ditemukan alat perekamnya masih menggunakan pita kaset biasa sekarang sudah diubah menjadi sebuah chip yang memiliki memori yang khusus, bahkan ada yang mengusulkan tidak hanya bisa merekam suara (voice), kedepan sebuah Black Box (Kotak Hitam) bisa dilengkapi dengan video recorder untuk merekam aktivitas pilot dan co pilot pada detik-detik menjelang kecelakaan.

Dalam TIK dibalik BLACKBOX ini dapat dilihat dari kejadian AIRASIA QZ8501 yang terjadi kecelakaan pada Minggu, 28/12/2014 di Selat Karimata, tentang pencarian Black Box yang menjadi fenomena bagi para Tim Pencaharian dan berita-berita tentang Black Box yang dianggap suatu alat yang sangat penting di balik tragedi kecelakaan AirAsia QZ8501.








 Dalam setiap kecelakaan pesawat terbang hal pertama yang dipikirkan oleh setiap orang adalah keberadaan Black Box. Tetapi berapa banyak dari anda tentang Black Box?

Setiap perusahaan penerbangan baik komersil maupun militer wajib memasang perekam suara di kokpit dan perekam data dalam penerbangan. Ini adalah dua alat terpisah yang biasa kita sebut sebagai "Black Box". Kedua alat ini penting dalam dunia penerbangan karena akan membantu peneliti kecelakaan pesawat sebelum kecelakaan itu terjadi.

Black Box atau Kotak Hitam adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi pesawat terbang. Alat ini umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder, FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder, CVR) dalam pesawat terbang.

Black Box berfungsi untuk merekam pembicaraan antara Pilot dengan Pemandu Lalulintas Udara atau Air Traffic Control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.
- See more at: http://mahessa83.blogspot.com/2015/01/sekilas-tentang-blackbox-pada-pesawat-terbang.html#sthash.S0Sr7nsm.dpuf
Walaupun dinamakan Kotak Hitam atau Black Box tetapi sesungguhnya alat ini tidak berwarna hitam melainkan berwarna jingga (orange) hal ini disebabkan untuk mempermudah pencaharian jika pesawat tersebut mengalami musibah atau kecelakaan.

Penempatan blackbox ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah untuk ditemukan. Umumnya disetiap pesawat terbang terdapat dua unit blackbox. Satu ditempatkan dibagian depan pesawat dan lainnya ditempatkan dibagian ekor pesawat yang diyakini merupakan bagian yang utuh bila ditemukan.

Terdapat berbagai versi dalam penemuan kotak hitam atau alat perekam dalam dunia penerbangan. Terlebih lagi ketika kecelakaan pesawat terbang, seringkali pesawat hancur sehingga sulit dicari sebab kecelakaan tersebut. Hal tersebut mendorong Dr.David Warren, seorang ahli ledakan, membuat alat yang dapat merekam semua informasi sebelum terjadi kecelakaan.


 Idenya diambil dari sebuah alat tape recorder yang berukuran saku, dan disain dibuat di Australia, untuk dilanjutkan menjadi alat yang merekam semua arus komunikasi dalam penerbangan. Alat ini ini bisa merekam suara pilot dan semua data yang diterima dari 8 alat yang berbeda. Semua data ini bisa dipisah dan menghasilkan data yang akurat tentang penyebab kecelakaan. Alat ini kemudian dirancang untuk digunakan dalam perawatan dan pemeliharaan pesawat. Sehingga diketahui bagian mana yang mengalami tekanan.
Alat rekaman ini kemudian dimasukkan dalam kotak baja yang kuat untuk menjaga agar tidak ikut hancur ketika kecelakaan pesawat. Kotak ini kemudian dilapisi Asbes tahan api sehingga kabel-kabelnya tidak ikut rusak karena panas.

Masalah lain adalah ketika kekhawatiran pembicaraan para pilot selama penerbangan tersiar ke masyarakat umum dan disalahgunakan. Untuk mengatasi ini, dibuatkan komputer khusus yang disambungkan ke perekam. Dengan bantuan grafik, bisa dihasilkan gambar dari setiap kejadian.
Alat perekam dalam penerbangan ini, Flight Data Recorder (FDR) atau Cockpit Data Recorder (CDR), umumnya menggunakan pita perekam selayaknya kaset pada tape recorder. Namun perkembangan baru, kini telah digunakan FDR atapun CDR yang merekam menggunakan chip memory khusus.


Ketika terjadi insiden 11 September 2011 yang dikenal dengan 9-11, muncul usulan dari pihak keselamatan penerbangan agar kokpit persawat dilengkapi dengan Video Data Recorder yang merekam aktivitas dan situasi pilot saat penerbangan termasuk menit-menit terakhir dalam kecelakaan untuk melihat situasisebenarnya.

Tujuan utama Black Box pada Cockpit Voice Recorder adalah untuk mencatat pembicaraan kru pesawat dan memonitor setiap suara yang terjadi pada kokpit. Seperti suara percakapan pilot,c0-pilot, suara mesin, rekaman percakapan pilot dengan pesawat lain atau dengan menara pengawas. Sehingga akan memudahkan para peneliti untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan pada pesawat terbang.

Satu lagi alat yang dinamakan Flight Data Recorder yang berfungsi untuk mencatat keadaan pesawat sebelum terjadi kecelakaan dan mencatat data-data lainnya seperti waktu, ketinggian pesawat, kecepatan, cuaca,  kecepatan pesawat dan arah pesawat. Masih banyak lagi fungsi dari alat ini kalau dijelaskan satu demi satu. Seperti gerakan pada sayap, pengukur bahan bakar, auto-pilot.
Informasi yang ada pada perekam Flight Data Recorder dari pesawat yang telah jatuh sangat berharga bagi para peneliti untuk mencari alat ini karena akan menentukan penyebab dari kecelakaan tersebut. Data yang terekam pada alat ini akan membantu penyelidik untuk menghasilkan rekontruksi komputer video dari penerbangan. Sehingga penyelidik dapat memvisualisasikan bagaimana kondisi pesawat sesaat sebelum kecelakaan terjadi.

Flight Data Recorder dan Cockpit Voice Recorder adalah alat yang sangat berharga bagi penyidik untuk mengetahui penyebab kecelakaan udara serta membantu perjalanan udara seaman mungkin. Untuk kedepannya seiring dengan kemajuan teknologi kemungkinan Balckbox atau alat perekam data dalam penerbangan akan terus berinovasi dan terus berkembang untuk dapat lebih canggih lagi dan dapat lebih diandalkan sehingga para penyelidik tidak perlu susah payah untuk mengetahui perekam dan data yang ada pada BlackBox. Inovasi lainnya terdapat pada MP3 Player, alat sederhana ini digunakan oleh penggemar musik di seluruh dunia. Bisa menjadi bagian perangkat lunak perengkaman pada BlackBox.
Pada tahun 2007, Perusahaan penerbangan LoPresti, AS berencana memasang perangkat perekam data penerbangan pada semua pesawat Piston Furi_nya. Perusahaan percaya bahwa jika perangkat lunak sesuai untuk digunakan maka MP3 akan mampu merekam lebih dari 500 jam data waktu penerbangan.


SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA) - PROKONTRA PENGATURAN TIKET PESAWAT TERBANG MURAH



PROKONTRA PENGATURAN TIKET PESAWAT TERBANG MURAH

Pemerintah mengatur tarif batas bawah bagi pesawat berbiaya murah agar maskapai bisa meningkatkan anggaran untuk faktor keselamatan pesawat. Beberapa traveler kecewa karena nanti harus membeli tiket lebih mahal.
Kemenhub bukan menghapus pesawat berbiaya murah tetapi hanya menentukan tarif batas bawah diatur maksimal 40% dari tarif batas atas. Tujuannya adalah agar perusahaan pesawat terbang tidak mengabaikan aspek keselamatan karena harga tiket yang dijual terlalu murah.

Sehubungan dengan hal tersebut, berbagai komentar pun masuk ke akun Twitter detikTravel hingga Kamis (8/1/2015). Sebagian besar traveler mengutarakan kekecewaan akan kebijakan ini.
Banyak dari traveler menyebutkan bahwa membatasi tiket murah ini bukanlah solusi untuk meningkatkan kualitas dunia penerbangan komersil di Indonesia. Ada traveler yang berpendapat bahwa tiket murah pun bukan berarti mengabaikan keselamatan.

Beberapa traveler juga berpendapat bahwa jumlah traveler Indonesia yang jalan-jalan keluar negeri pasti akan berkurang. Pesawat murah selama ini memang jadi andalan traveler untuk pergi keluar negeri. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa semangat jalan-jalan traveler Indonesia akan menurun karena harga pesawat jadi mahal. Menurut mereka, orang yang punya keinginan jalan-jalan tapi terkendala biaya pasti akan lebih susah untuk mewujudkan keinginannya.

Para backpacker juga akan kesulitan karena biasanya bepergian menggunakan tiket promo. Sepertinya memang mulai sekarang traveler harus menemukan cara lain untuk tetap bisa jalan-jalan tanpa adanya tiket murah. Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatur batas bawah tiket penerbangan langsung disambut pro-kontra di masyarakat. Pengaturan dilakukan atas alasan keselamatan.
Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan telah menetapkan tarif batas bawah sebesar 40% dari batas atas untuk tiket pesawat terbang. Peraturan yang terbit sejak 30 Desember 2014 ini, membuat maskapai tidak bisa lagi menjual tiket murah lebih rendah daripada tarif batas bawah (40% dari batas atas). Kemenhub menegaskan peraturan ini harus diikuti oleh semua maskapai untuk penerbangan domestik setelah disahkan.

Bagaimana nasib penumpang pesawat yang telah membeli tiket promo dengan harga beli di bawah tarif batas bawah sebelum berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan No 91 Tahun 2014 tersebut?

Barata menegaskan Kemenhub menyebutkan tiket yang berlaku dan telah dijual harus merujuk pada peraturan yang baru. Artinya tiket penerbangan setelah tanggal 30 Desember 2014 harga tiketnya harus sesuai batas atas, namun konsumen tak perlu melakukan penambahan kekurangan harga tiket.

Dengan terbitnya Peraturan Menteri 91 Tahun 2014 tentang tarif batas bawah ini, maskapai sudah tidak bisa menjual tiket promo super murah yang lebih rendah daripada batas bawah.
Misalnya tiket pesawat batas atas Jakarta-Surabaya sebesar Rp 2.000.000 maka maskapai bisa menjual tiket paling murah sebesar Rp 800.000 atau 40% dari tarif batas atas.

SOFTSKILL (BAHASA INDONESIA) - AKHIR PERSETERUAN ANTARA POLRI DAN KPK



AKHIR PERSETERUAN ANTARA POLRI DAN KPK

Awal perseteruan PORI dan KPK ini dikarenakan penetapan calon Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi, Komjen Pol Budi Gunawan menjadi tersangka oleh KPK terkait dengan kasus rekening gendut mengancam soliditas dan kekompakan di internal Polri.
Ada empat hal yang membuat soliditas internal polri terganggu dengan langkah KPK menjadikan Budi Gunawan menjadi tersangka. Pertama terkoreksinya kepemimpinan di Polri yang mana pengajuan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri diajukan adalah bagian dari kebanggaan internal Polri. Ketika kemudian diusik dengan menjadikannya sebagai tersangka oleh KPK membuat kebanggaan atas perwira terbaik pilihan Presiden yang diajukan sebagai calon Kapolri terganggu.
Hal kedua, penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka menguak luka lama perseteruan antara Polri dengan KPK dengan kasus Cicak versus buaya beberapa tahun lalu. Ada sentimen negatif organisasi yang menguat di internal terkait langkah KPK menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka.
Hal ketiga, langkah KPK tersebut juga dipandang sebagai bagian dari upaya mempolitisasi Polri di tengah optimisme membangun organisasi Polri menjadi institusi mandiri dan profesional. Dan hal keempat, langkah KPK menjadikan Budi Gunawan tersangka juga mengoreksi semangat jiwa korsa yang tengah kuat dan solid.
Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol), Komjen Pol Budi Gunawan menjadi calon tunggal yang diusulkan Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri. Mantan ajudan presiden semasa pemerintahan Megawati Soekarnoputri itu, menyisihkan delapan nama petinggi Polri lain yang disodorkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Kedelapan nama itu yakni Komjen (Pol) Badrodin Haiti (Wakapolri), Dwi Priyatno (Irwasum), Suhardi Alius (Kabareskrim), Putut Bayu Seno (Kabarhakam), Djoko Mukti Haryono (Kabaintelkam), Anang Iskandar (Kepala BNN), Saud Usman Nasution (Kepala BNPT) dan Boy Salamuddin (Sestama Lemhanas). Meski dikritisi para penggiat antikorupsi, nama Budi Gunawan tetap dipertahankan Presiden Jokowi dan pada Jumat (9/1) lalu diserahkan kepada DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).


Namun, pada Selasa (13/1), atau sehari sebelum menjalani fit and proper test, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara mengejutkan menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan transaksi mencurigakaan atau rekening gendut. Budi yang tinggal beberapa langkah lagi menjabat sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara disangka menerima suap dan gratifikasi saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SDM Mabes Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di Kepolisian RI.
Budi Gunawan mengaku tak mengetahui politik yang melatari drama kehidupannya saat ini. Dikatakan, dirinya yang diusulkan sebagai calon Kapolri tiba-tiba ditetapkan sebagai tersangka. Budi pun enggan membeberkan adanya dugaan konflik di internal Polri terkait kasusnya. Sebelumnya, mantan Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Chaerudin Ismail menduga kemungkinan ada persaingan terkait penetapan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Chaerudin yang menjabat Kapolri di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan dirinya tidak bisa menjawab terlalu banyak terkait penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK, karena tidak mengetahui pasti kasusnya.
Namun, dia memandang bahwa tidak bisa dipungkiri di era reformasi seperti saat ini banyak pihak yang menginginkan jabatan Kapolri. Semua pihak, menurut dia, merasa pantas menduduki jabatan tersebut.
Persaingan menuju kursi Kapolri harus sehat, karena telah ada kriteria yang menjadi persyaratan dalam menduduki jabatan tersebut. Kriteria itu antara lain berpengalaman dalam persoalan reserse, karena masalah utama yang dihadapi polisi adalah keamanan publik. Sehingga, Kapolri harus bisa memastikan terpeliharanya keamanan dan ketenteraman, serta memerangi kejahatan dengan upaya penyidikan dan pengungkapan kasus, Pemimpin kepolisian harus memahami betul masalah itu.
Selain itu, Kapolri juga harus memahami segala bentuk tugas dari anak buahnya yang bekerja di lapangan. Lebih jauh Chaerudin secara pribadi menilai Budi Gunawan yang pernah menjadi anak buahnya, merupakan orang yang memiliki kecakapan selama bertugas. Namun, sekali lagi, dia menekankan tidak bisa memastikan ada tidaknya permainan dalam penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka.
Pada Selasa (13/1) KPK menetapkan calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka, karena yang bersangkutan diduga memiliki transaksi yang mencurigakan. Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kepala Kepolisian RI yang ditunjuk oleh Presiden RI Joko Widodo. Pascapenetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, Komisi III DPR RI dikabarkan tetap akan melanjutkan proses uji kepatutan dan kelayakan.