Senin, 27 April 2015

SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA2) - Evakuasi Warga Indonesia Dari Yaman



Evakuasi Warga Indonesia di Yaman via Jalur Darat
Evakuasi melalui jalur udara tidak aman
Evakuasi melalui jalur udara tidak aman
Evakuasi warga Indonesia di Yaman terpaksa dilakukan melalui jalur darat karena penerbangan sudah tidak aman. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan Kamis 13 April 2015.
“Komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pesawat TNI AU sudah dikembalikan karena jalur udara sudah tidak memungkinkan,” jelas Moeldoko di Mako Brigif 2 Marinir, Cilandak, Jakarta.
Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kemenlu untuk mengamankan evakuasi para WNI. Terlebih saat ini, sektor timur yang sudah tidak aman, ia akan memaksimalkan jalur darat. “Wilayah timur sudah tidak aman, tapi kita sedang lakukan evakuasi melalui sektor darat,” imbuhnya.
Moeldoko melanjutkan WNI yang berada di Aden saat ini telah berhasil diamankan oleh para prajuritnya. Tak hanya itu, kapal TNI juga telah disiagakan di Jeddah, Arab Saudi guna memaksimalkan evakuasi jalur laut.
Oleh karena itu, pada Selasa dipulangkan sekitar 300 WNI dengan menggunakan pesawat carter. “WNI yang di Aden sudah kita amankan, hari ini ada pesawat carter yang berisi 300 warga yang akan pulang, kapal TNI juga sudah ‘standby’ di Jeddah,” ucapnya.
Sementara Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan sebanyak 90 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Kota Aden, Yaman. “Warga negara kita yang berada di Aden tadi pagi pukul 07.34 waktu setempat sudah berhasil dievakuasi menuju Djibaouti dengan menggunakan kapal,” kata Retno Senin.

Sabtu, 25 April 2015

SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA2) SUNNAH - Tips Berhemat di Kalangan Mahsiswa



Tips Berhemat di Kalangan Mahasiswa
Bagi beberapa mahasiswa yang mandiri pasti berfikir untuk meringankan beban orangtua tentu banyak pengeluaran untuk beli buku, foto kopi, jilid atau bahkan untuk uang semester dan lain sebagainya, belum lagi kalo yang rumah nya jauh dari kampus butuh untuk nge kos , nambahin pengeluaran lagi. Tentu masalah ini sangat sering di hadapi bagi setiap mahasiswa.

Berikut ada beberapa tips yang mungkin bisa di terapkan agar sedikit meringankan beban orang tua.
1. Menabung
 Menabung adalah hal yang sering di biasakan oleh orang tua terhadap anaknya sejak kecil agar membiasakan anaknya untuk tidak boros. Saat ini banyak tempat untuk menabung, bisa menggunakan celengan, simpan di bank atau mungkin hanya di simpan di dalam dompet untuk yang bisa menahan keluarnya uang dengan jumlah besar. Atau menyisih kan sebagian uang jajan untuk di tabung.
2. Puasa senin-kamis
Bagi yang beragama islam tentu paham tentang puasa sunnah ini, selain melatih kesabaran puasa juga dapat membantu dalam berhemat.karena dengan berpuasa ini, kita tidak akan mengeluarkan uang kita untuk makan siang jadi bisa disimpan untuk keperluan yang lain.
3. Bawa bekel
Untuk para mahasiswa bawa bekel mungkin terasa aneh , tapi bahkan dengan membawa bekel akan lebih hemat di bandingkan dengan membeli makan di luar . karna akan menguras dompet kita. Dan makanan yang di makan juga lebih terjamin.
4. Part time
Buat yang mau kerja juga bisa cari waktu luang untuk part time , supaya bisa bantu-bantu sedikit tapi harus tetap seimbang antara kerja dan kuliah.
5. Tidak usah mengikuti teman
Kebanyakan dari sekian banyak mahasiswa terutama mahasiswi sering ikut-ikutan temen, saat ada uang untuk di simpen tiba-tiba temen ngajak pergi , al hasil ludes uang untuk di tabung dan malah ngeluarin uang lebih. Padahal di hati ngedumel gak mau ikut tapi gak punya pendirian dan takut ngomongnya, di biasakan bisa mengutarakan pendapat. Kan sudah mahasiswa.
Mungkin sekian tips dari saya, semoga bermanfaat. Ambil yang positif abaikan yang negatif. Terimakasih sudah membaca blog ini. Apabila ada kata yang salah mohon di maklumi karena di sini saya hanya berbagi dan belajar , jika ada tambahan atau kritik saya terima dengan senang hati.

SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA2) SUNNAH - Bahaya Merokok bagi Anak Usia Dini



Bahaya Merokok bagi Anak Usia Dini
Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, karena di dalamnya mengandung zat-zat yang sangat berbahaya, seperti nikotin, sianida, cadium, methanol, amnonia, karbondioksida, dan lain-lain. Dari situ kita bisa melihat bahwa merokok dapat menyebabkan kematian. Bahkan dari beberapa pakar kesehatan ada yang mengatakan, merokok dapat mengurangi nyawa seseorang sedikit demi sedikit.

            Sering kita jumpai dikalangan perokok bukan hanya dari orangtua saja, tetapi anak-anak pun sudah mulai mengonsumsinya. Tempat yang sering kita jumpai bagi para perokok diusia dini antara lain tempat borjo, angkringan atau di warnet. Hal ini tentunya menjadi salah satu keperihatinan bagi kita semua, karena para perokok diusia dini semakin banyak dan tidak memikirkan bagaimana penyakit atau dampak dari rokok bagi kesehatan.

 Contoh: Sebut saja (RN). Dia adalah anak yang baru berusia 10th tetapi dia adalah perokok berat. Anak tersebut sehari bisa menghabiskan sekitar 1 bungkus rokok per harinya. Dia tidak pernah berfikir bahwa rokok itu hanya akan mengakibatkan kerusakan atau terkena penyakit yang terjadi pada kesehatannya. Di dalam benaknya dengan mengonsumsi rokok bisa menciptakaan rasa kenikmatan, ketenangan pada dirinya.
            Ketika ditanya, apa orangtuanya mengetahui kalau ia seoarang perokok berat? RN menjawab tidak. Karena jika sampai orangtuanya tahu kalau ia perokok berat, maka dirinya akan dihukum.

            Dari contoh tersebut dapat dikatakan banyak sekali faktor yang mempengaruhi agar dirinya mengonsumsi rokok. Bisa dipengaruhi faktor sosial atau lingkungan, dimana karakter seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar, baik dari keluarga, tetangga, ataupun teman pergaulannya.

            Rokok sudah menjadi makanan sehari-hari oleh para kalangan anak usia dini. Dikarenakan rokok sudah seperti sumber ketenangan pada dirinya, padahal rokok sangat berbahaya sekali untuk kesehatannya. Dari rokok pun juga bisa mempengarui untuk mengonsumsi obat-obatan yang terlarang. Di sinilah peran orangtua harus lebih aktif mengawasi anak-anaknya dalam setiap pergaulan. Jika tidak, sudah pasti pergaulan yang tidak jelas akan mengakibatkan anak melakukan atau mencoba-coba dengan hal-hal yang berunsur negatif.

            Jumlah perokok dikalangan usia dini semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Keadaan ini tentunya sangat memprihatinkan, karena bukan hanya perokok usia dini saja yang membahayakan kesehatannya, tetapi mereka yang menghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok akan jauh lebih besar bahayanya apabila tercium (perokok pasif).

SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA2) SUNNAH - Merosotnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar



Merosotnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar

Saat ini nilai tukar rupiah memang sangat lemah, itu terjadi dari waktu ke waktu. Mungkin bagi orang yang awam mereka tidak begitu memperhatikan hal seperti itu namun tidak untuk para pengusaha mereka sangat mewaspadainya begitu pun para investor.
Sebenarnya bukan hanya nilai rupiah saja yang melemah tetapi semua mata uang asing pun melemah nilainya kecuali dolar. Dan dolar semakin menguat memang disebabkan karena Amerika berhasil keluar dari krisis yang terjadi beberapa waktu yang lalu.Amerika juga berhasil mengurangi angka pengangguran disana sehingga mereka menarik stimulus yang sebelumnya diberikan kepada beberapa Negara di Asia. Dengan penarikan stimulus ini tentu sangat berdampak bagi keadaan ekonomi dan perdagangan di Asia sendiri.
Dampak lemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir berdampak pada kenaikan harga jual produk, terutama yang mengandalkan impor. Seperti produk elektronik yang sebagian besar komponennya didatangkan dari luar negeri. Akibat pelemahan rupiah, harga elektronik dipastikan naik. oleh karena itu dipastikan harga-harga barang import akan naik dan seharusnya sebisa mungkin kita jangan mengandalkan barang-barang import tetapi harus mencintai produk buatan sendiri dengan demikian pengeluaran yang kita keluarkan juga tidak banyak menguntungkan untuk luar negri tetapi untuk negri kita sendiri.
Pemerintah mengeluarkan 4 (empat) paket kebijakan ekonomi pemerintah:

·        Paket pertama 
·        dibuat untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dalam paket ini yang akan dilakukan adalah mendorong ekspor dan memberikan keringan pajak kepada industri yang berorientasi ekspor. “Pemerintah juga akan menurunkan impor migas dengan memperbesar biodiesel dalam solar untuk mengurangi konsumsi solar yang berasal dari impor,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Kemudian, pemerintah juga akan menetapkan pajak barang mewah lebih tinggi untuk mobil CBU dan barang-barang impor bermerek dari rata-rata 75% menjadi 125% hingga 150%. Lalu, pemerintah juga akan memperbaiki ekspor mineral.
·        Paket kedua 
untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan memastikan defisit APBN-2013 tetap sebesar 2,38% dan pembiayaan aman. “Pemerintah akan memberikan insentif kepada industri padat karya, termasuk keringanan pajak,” ungkap Menko Perekonomian.
·        Paket ketiga 
untuk menjaga daya beli. Dalam hal ini, pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. “Pemerintah berencana mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura, dari impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan mengandalkan harga,” papar Hatta Rajasa.
·        Paket keempat 
untuk mempercepat investasi, pemerintah akan mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu perizinan investasi. Sebagai contoh, Hatta mengatakan, saat ini sudah dirumuskan pemangkasan perizinan hulu migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin saja.
“Pemerintah juga akan mempercepat revisi peraturan daftar negatif investasi (DNI), mempercepat investasi di sektor berorientasi ekspor dengan memberikan insentif, serta percepatan renegosiasi kontrak karya pertambangan,” kata Hatta.
Hatta juga mengatakan, proyek-proyek infrastruktur strategi akan dipercepat. Ini semua dilakukan agar neraca transaksi berjalan turun dan pertumbuhan ekonomi bisa dijaga tahun ini.


SOFTSKILL(BAHASA INDONESIA2) SUNNAH - Manfaat Pajak Di Negara



Manfaat Pajak di Negara
Pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang cukup besar dan sangat penting karena pendapatan negara dari pajak dapat mendanai pembangunan negara.
Pajak, secara konseptual mempunyai dua fungsi utama, yaitu fungsi budget, dan regulasi. Fungsi budget berkaitan dengan peranan pajak dalam menopang semua kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik. Sedangkan fungsi regulasi berkaitan dengan pajak untuk mengatur alokasi sumber-sumber ekonomi, stabilitas ekonomi, distribusi pendapatan bagi berbagai kelompok masyarakat, dan konsumsi.
Dalam fungsi ini, pajak merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengatur ekonomi, sehingga dinamika ekonomi nasional berjalan sesuai yang diharapkan. Di kalangan masyarakat masih ada yang mengaitkan pembayaran pajak dengan manfaat langsung yang diterima.
Dalam pendistribusiannya pemanfaatan dana pajak dicantumkan dalam APBN. Dana APBN tersebut didistribusikan ke masing-masing departemen selaku penanggung jawab pemanfaatan dana itu. Dengan kata lain, pajak yang dibayarkan akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas umum yang diberikan pemerintah. Misalnya perbaikan jalan yang rusak dan pembangunan jalan tol, penyelenggaraan pendidikan nasional, pemeliharaan kesehatan masyarakat, penanggulangan bencana alam, penyelenggaraan pertahanan dan keamanan.         
Sistem perpajakan dikatakan efektif apabila pajak mampu memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan terjadi apabila, pertama jumlahnya memadai, sehingga mampu menopang berbagai kegiatan Pemerintah untuk melakukan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik. Kedua, strukturnya mencerminkan keadilan dalam perpajakan, artinya orang-orang yang lebih kaya dikenakan beban pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang lebih miskin. Ketiga, penggunaannya tepat sasaran. Tugas Pemerintah, meyakinkan masyarakat kalau pajak yang dipungut dari masyarakat memenuhi azas keadilan dalam perpajakan

SUMBER: http://www.suaramerdeka.com/harian/0711/02/eko04.htm