Merosotnya Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Dolar
Saat
ini nilai tukar rupiah memang sangat lemah, itu terjadi dari waktu ke waktu.
Mungkin bagi orang yang awam mereka tidak begitu memperhatikan hal seperti itu
namun tidak untuk para pengusaha mereka sangat mewaspadainya begitu pun para
investor.
Sebenarnya
bukan hanya nilai rupiah saja yang melemah tetapi semua mata uang asing pun
melemah nilainya kecuali dolar. Dan dolar semakin menguat memang disebabkan
karena Amerika berhasil keluar dari krisis yang terjadi beberapa waktu yang
lalu.Amerika juga berhasil mengurangi angka pengangguran disana sehingga mereka
menarik stimulus yang sebelumnya diberikan kepada beberapa Negara di Asia.
Dengan penarikan stimulus ini tentu sangat berdampak bagi keadaan ekonomi dan
perdagangan di Asia sendiri.
Dampak
lemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir berdampak
pada kenaikan harga jual produk, terutama yang mengandalkan impor. Seperti
produk elektronik yang sebagian besar komponennya didatangkan dari luar negeri.
Akibat pelemahan rupiah, harga elektronik dipastikan naik. oleh karena itu
dipastikan harga-harga barang import akan naik dan seharusnya sebisa mungkin
kita jangan mengandalkan barang-barang import tetapi harus mencintai produk
buatan sendiri dengan demikian pengeluaran yang kita keluarkan juga tidak
banyak menguntungkan untuk luar negri tetapi untuk negri kita sendiri.
Pemerintah mengeluarkan 4 (empat) paket kebijakan
ekonomi pemerintah:
·
Paket pertama
·
dibuat
untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS. Dalam paket ini yang akan dilakukan adalah mendorong ekspor dan
memberikan keringan pajak kepada industri yang berorientasi ekspor. “Pemerintah
juga akan menurunkan impor migas dengan memperbesar biodiesel dalam solar untuk
mengurangi konsumsi solar yang berasal dari impor,” kata Menko Perekonomian
Hatta Rajasa.
Kemudian, pemerintah juga akan menetapkan pajak barang mewah lebih tinggi untuk
mobil CBU dan barang-barang impor bermerek dari rata-rata 75% menjadi 125%
hingga 150%. Lalu, pemerintah juga akan memperbaiki ekspor mineral.
·
Paket kedua
untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Pemerintah
akan memastikan defisit APBN-2013 tetap sebesar 2,38% dan pembiayaan aman.
“Pemerintah akan memberikan insentif kepada industri padat karya, termasuk
keringanan pajak,” ungkap Menko Perekonomian.
·
Paket ketiga
untuk menjaga daya beli. Dalam hal ini,
pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi.
“Pemerintah berencana mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura, dari
impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan mengandalkan harga,”
papar Hatta Rajasa.
·
Paket keempat
untuk mempercepat investasi, pemerintah akan
mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu perizinan investasi. Sebagai
contoh, Hatta mengatakan, saat ini sudah dirumuskan pemangkasan perizinan hulu
migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin saja.
“Pemerintah juga akan mempercepat revisi peraturan daftar negatif investasi
(DNI), mempercepat investasi di sektor berorientasi ekspor dengan memberikan
insentif, serta percepatan renegosiasi kontrak karya pertambangan,” kata Hatta.
Hatta juga mengatakan, proyek-proyek infrastruktur strategi akan dipercepat.
Ini semua dilakukan agar neraca transaksi berjalan turun dan pertumbuhan
ekonomi bisa dijaga tahun ini.